March 12, 2025

Rakyat Digital

Berita Tentang Rakyat dari rakyat untuk rakyat

Peran Rusia dalam Konflik Suriah: Meningkatkan Keterlibatan

Peran Rusia dalam Konflik Suriah: Ketegangan yang Semakin Memanas

Rusia terus terlibat dalam konflik Suriah dengan memberikan bantuan militer besar-besaran kepada Presiden Bashar al-Assad. Langkah ini semakin memperburuk hubungan Rusia dengan negara-negara Barat yang menentang intervensi Rusia di Suriah.

Sejak tahun 2015, Rusia telah mengirimkan pasukan dan senjata untuk mendukung pemerintah Assad, yang sedang berperang melawan kelompok pemberontak dan organisasi teroris. Hal ini menyebabkan ketegangan internasional, karena negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, mengutuk tindakan Rusia dan mendesak Assad untuk mundur.

Mengapa Rusia Terlibat dalam Konflik Suriah?

Rusia memiliki kepentingan strategis yang besar di Suriah. Sebagai sekutu utama Assad, Rusia ingin mempertahankan pengaruhnya di Timur Tengah, kawasan yang penting secara geopolitik. Suriah juga memberikan Rusia akses ke pangkalan militer di Laut Mediterania, yang sangat penting untuk kekuatan militer Rusia.

Selain itu, Rusia mengklaim bahwa intervensinya di Suriah bertujuan untuk melawan terorisme dan membantu mengembalikan stabilitas di negara tersebut. Namun, banyak negara Barat melihat ini sebagai upaya untuk mempertahankan pemerintahan otoriter Assad dan memperkuat kekuasaan Rusia di kawasan tersebut.

Bantuan Militer Rusia kepada Bashar al-Assad

Salah satu peran utama Rusia dalam konflik Suriah adalah penyediaan bantuan militer yang signifikan kepada Assad. Rusia tidak hanya mengirimkan senjata, tetapi juga pasukan militer dan penasihat yang membantu pasukan Suriah dalam pertempuran. Pasukan Rusia terlibat dalam banyak serangan udara terhadap pemberontak, yang menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil.

Rusia juga memberikan bantuan berupa sistem pertahanan udara canggih yang membantu pemerintah Suriah dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan udara. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi Assad dalam mempertahankan kekuasaannya.

Ketegangan dengan Negara-negara Barat

Intervensi Rusia di Suriah telah meningkatkan ketegangan dengan negara-negara Barat. Negara-negara ini menuduh Rusia sebagai penyebab utama kerusuhan yang lebih panjang di Suriah dan memperburuk situasi kemanusiaan di negara tersebut. Sementara Rusia mengklaim bahwa mereka melawan terorisme, negara-negara Barat melihat tindakan mereka sebagai upaya untuk memperpanjang kekuasaan Assad dan mendukung sebuah rezim yang otoriter.

Ketegangan ini semakin memuncak dengan sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia dan Suriah. Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris telah menanggapi keras dengan serangkaian kebijakan ekonomi dan militer yang bertujuan untuk menekan Rusia agar menghentikan intervensinya di Suriah.

Apa Dampak dari Intervensi Rusia?

Dampak dari intervensi Rusia di Suriah sangat besar, baik bagi Suriah maupun bagi hubungan internasional. Di Suriah, meskipun bantuan Rusia membantu Assad merebut kembali wilayah yang hilang, hal ini juga menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Banyak warga sipil yang menjadi korban serangan udara, dan ribuan orang kehilangan rumah mereka.

Di tingkat internasional, keterlibatan Rusia di Suriah meningkatkan ketegangan antara negara-negara besar. Negara-negara Barat terus mendesak agar Rusia menghentikan dukungannya terhadap Assad dan mendukung solusi diplomatik. Namun, Rusia tetap pada posisinya dan menekankan bahwa mereka mendukung kedaulatan Suriah.

Mengapa Rusia Tidak Mundur?

Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari Suriah. Ada beberapa alasan utama untuk ini:

  1. Pengaruh Geopolitik: Suriah adalah sekutu strategis bagi Rusia di Timur Tengah. Kehilangan Suriah berarti kehilangan akses ke pangkalan militer penting dan pengaruh di kawasan ini.

  2. Pertarungan Melawan Terorisme: Rusia mengklaim bahwa mereka melawan terorisme di Suriah, terutama ISIS. Mereka merasa bahwa intervensinya diperlukan untuk menghentikan penyebaran ekstremisme di wilayah tersebut.

  3. Stabilitas Pemerintahan Assad: Rusia melihat Assad sebagai pemimpin yang sah di Suriah. Oleh karena itu, mereka ingin memastikan bahwa rezim Assad tetap berkuasa di Suriah untuk menjaga stabilitas negara.

Kesimpulan: Ketegangan yang Semakin Memuncak

Peran Rusia dalam konflik Suriah telah menambah kompleksitas dan ketegangan dalam hubungan internasional. Meskipun Rusia mengklaim bahwa mereka berusaha untuk mengakhiri terorisme dan mengembalikan stabilitas, intervensinya semakin memperburuk hubungan dengan negara-negara Barat.

Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia akan mundur dari Suriah. Konflik ini tetap menjadi salah satu titik panas terbesar di dunia, dengan banyak pihak yang terlibat dalam upaya untuk mempengaruhi hasilnya. Bagaimanapun, masa depan Suriah masih penuh ketidakpastian, dan peran Rusia dalam konflik ini akan terus menjadi faktor penting dalam geopolitik global.

About The Author

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.